Tenario's Gospel

Kamis, 18 September 2008

Ibu-Ibuku Sayang, Ibu-Ibuku Malang



















Lagi enak-enaknya memacu Mojako (Motor Jepang Katro) gue di jalur searah yang lagi ramai lancar, tiba-tiba dari blind side gue nongol satu motor menyalip gue dengan kecepatan yang memprihatinkan. “Anjrit, sinting ni orang tipis banget!!!!” Selesai nyalip gue dia terus melaju di tengah-tengah jalan dengan kecepatan kayak nenek-nenek main sepatu roda (perbandingan yang aneh), membuat orang-orang di belakangnya keki soalnya udah pelan eh mau nyalip gak bisa. Selidik punya selidik gak taunya yang nyetir ibu-ibu. Yaaaaaaaahhhhhhhhhh……..

Bukan maksudnya meng-streotype-kan semua ibu-ibu sih, tapi emang ibu-ibu itu adalah spesies makhluk hidup yang sering ajaib dan kerap kali berbahaya dalam tanda kutip hehehehehe. Tanpa mengurangi rasa hormat gue kepada para wanita yang telah melahirkan kita-kita ini, yah memang begitulah kenyataannya yang gue temui, rasa ignorance-nya suka terlalu luar biasa mereka.

Yang paling sering kejadian sih waktu gue kondangan, ada-ada aja tindakan mereka yang bikin gue geleng-geleng kepala. Pernah suatu kali di sebuah hajatan yang cukup prestisius, gue dan orang-orang lain sedang mengantri bebek peking, karena merupakan salah satu menu yang lumayan andalan walhasil antriannya lumayan panjang.

Dari kejauhan gue liat seorang ibu-ibu dengan dandanan khas baju kinclong plus manik-manik dengan ukuran yang sedikit meletek datang tergopoh-gopoh. Dia ngeliat panjangnya antrian, lalu dengan penuh percaya diri mengambil jalur pintas masuk ke tempat para koki-koki memotong dan membagi-bagikan bebek peking yang juicy itu, lalu dengan santainya menyendok sendiri potongan-potongan daging bebek, keluar dari booth motong jalur antri tanpa permisi buat ngambil bumbunya lalu ngeloyor pergi dengan tampang yang sok tinggi hati setinggi sasakan rambutnya, PARAHHHH!!!!

Terus adalagi yang gak kalah kerennya, yang kali ini si ibu-ibunya membawa banyak anak. Nah keliatannya si ibu ini lumayan pemain lama dan professional di dunia per-kondang-an, terbukti beliau sudah datang setengah jam sebelum acara dimulai. Lalu melakukan acara browsing tenda-tenda apa saja yang tersedia disana dan menandai makanan-makanan apa saja yang dia suka.

Setengah jam kemudian, kedua mempelai memasuki ruangan pesta. Si ibu mulai mengumpulkan anak-anaknya dan melakukan briefing. Setiap anak memiliki tugas dan posnya masing-masing. Kedua mempelai telah sampai ke acara potong kue, para pegawai hotel telah siap sedia di depan tenda masing-masing, si ibu memandang tajam ke arah tenda-tenda tersebut dan dengan satu gerakan yang sigap memberi komando kepada anak-anaknya untuk memulai operasi makan enak mereka. Anak-anak bergegas menuju pos mereka masing-masing, berada di deretan paling depan dan siap menyendok makanan sebanyak-banyaknya. Setelah semua anggota merampungkan tugasnya, mereka semua berkumpul di titik temu dan membagi hasil operasi mereka. LUAR BIASA!!!!

Label: