Tenario's Gospel

Senin, 06 Oktober 2008

Termehek-mehek ala Anak Punk















Bingung!!! Gitu kira-kira perasaan gue Sabtu kemaren karena seseorang. Lagi menimbang-nimbang berbagai skenario di dalam kepala seperti yang biasa suka gue lakukan, eh di TV ada film Radit dan Jani sama Nagabonar jadi 2.

Mencet-mencet mondar-mandir akhirnya gue memutuskan untuk lebih fokus sama film Radit dan Jani aja deh. Wuihhhh ini film isinya sumpah tragedi melulu, dari awal sampe abis udah gak keitung ada berapa kali adegan menangis.

Filmnya pesimis banget menurut gue, ceritanya sih masih berbasis pada cerita cinta us against the world. Radit diperankan oleh Vino Bastian dan Jani oleh Fahrani. Secara kualitas akting sih menurut gue Vino Bastian bermain sangat aman dengan tipe penggambaran karakter yang sudah biasa dilakukan olehnya, malah Fahrani yang berperan sebagai Jani memberikan penampilan yang cukup menjanjikan kalau tidak bisa dibilang bagus.

Radit digambarkan sebagai seorang anak band yang berusaha menjual demonya ke record label namun gak kunjung berhasil, lengkap dengan atribut junky sebagai pelengkap citra anak brengsek bermasa depan suram yang dijauhi oleh semua orang tua yang memiliki anak perempuan, tapi dalam beberapa fragmen kita bisa melihat tanggung jawab dan kesungguh-sungguhan cintanya kepada Jani. Sedangkan Jani adalah seorang wanita yang tomboy dengan syndrome pemberontak yang bila kita telaah (ciieeee bahasanya telaah hahaha) lebih jauh adalah sosok yang mandiri dan tegar serta serupa dengan Radit, bersungguh-sungguh dalam menjalani pasang surut asmaranya.

Satu hal yang janggal menurut gue adalah, hampir sepanjang 7/8 film sang sutradara dan penulis skenario sepertinya berusaha begitu keras menghadiahi pasangan ini dengan kesialan-kesialan yang bertubi-tubi, biar lebih realis dan gak dibilang klise kali yah. Tapi di akhir film malah nyerah kepada keklisean yang paling klise, bingung!!!

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda