Tenario's Gospel

Rabu, 20 Februari 2008

Monster in Manhattan



















I think Cloverfield is the kind of movie that you either like it or hate it. For me it’s an interesting, nail biting, edge seating, cinematic experience. Tapi ada juga beberapa orang yang keluar di tengah-tengah film, n ngak sedikit orang yang menghujat setelah film ini selesai. I think most of them haven’t seen the trailer yet, n got attracted to the movie because of the poster pictured a headless liberty statue.

Jadi kemaren, setelah kehabisan tiket untuk pertunjukkan jam 19:50 (sebenarnya masih ada sih 4 baris dari depan, tapi buat gue yang menganggap bioskop sebagai the holy ground, ogah gue nonton dari tempat yang gue ngak comfy hehehehe=P), akhirnya karena alesan tersebut gue memilih pertunjukkan selanjutnya yang jam 21:40, gak papa deh nunggu 2 jam.

Begitu teng masuk ke studio 2 Djakarta XXI n film dimulai, lansung banyak tuh bermunculan suara-suara sumbang yang menggerutu karena pemakaian camera hand held dalam film tersebut, ngak nyampe 20 menit gugurlah pasangan pertama melangkah keluar bioskop, yang kemudian akan diikuti oleh 3 pasangan selanjutnya.

Kalo buat gue sih ngak masalah konsep kamera yang hand held dan amatir itu, malah menurut gue lucu aja konsepnya, seakan-akan membuat kita ikut terlibat n somehow karena kualitas kamera yang seperti itu kita malah lebih paying attention terhadap film tersebut, nice thought J.J. Abrams.

Yang agak ngeselin sih pas gue baca di IMDB, ada yang bilang jangan beranjak sampe credit titlenya abis soalnya ada sesuatu disana. Yang ada penasaran-lah gue n sampe bioskop uda kosong gue masih nongkrong nungguin credit titlenya ente, eh tiba-tiba dimatiin gitu aja proyektornya ama si bioskop, ngak sopan!!! Well anyway I like this movie very much, 4 stars for this one.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda