Tenario's Gospel

Minggu, 27 Januari 2008

The War Machine is BACK!
















Setelah vakum selama hampir 20 tahun, akhirnya sekuel ke 4 dari franchise Rambo selesai dibuat. Dengan usia Stallone yang sudah berkepala 6 banyak orang termasuk saya menyangsikan comeback si mesin perang ini.

Oiya sebagai peringatan di awal, jangan membawa anak kecil saat mau menonton film ini! Film ini dimulai dengan adegan dokumenter yang cukup vivid dan membuat miris tentang pertikaian dan kekejaman perang di Burma. Kemudian tersebutlah sekelompok evangelist yang bermaksud masuk ke daerah konflik tersebut melalui jalur sungai dengan menumpang kapal laut via Thailand, dimana Rambo adalah pemilik kapal tersebut. Rambo yang sudah skeptis dan lelah dengan perang berulang kali menolak mengantarkan dan menyuruh mereka untuk pulang saja namun nasehat tersebut ditolak.

Singkat kata kelompok evangelist tersebut akhirnya berhasil masuk ke daerah konflik untuk membantu para penduduk dengan buku dan obat-obatan, namun malang tidak bisa ditolak, mereka akhirnya tertangkap oleh pasukan militer Burma dan dijadikan tahanan. Dan seperti bisa ditebak, siapa yang akan datang to save the day dan memporak-porandakan pasukan militer Burma tersebut? Yup, Mr John Rambo.

Sebagai sebuah film, dari segi cerita Rambo IV tidak menawarkan sesuatu yang baru, bisa dibilang tipikal lah untuk film-film sejenis. Satu hal yang patut diperhatikan adalah cara Stallone yang duduk di kursi sutradara mengeksekusi adegan peperangan dalam film ini. Begitu rough dan real, akan sangat memuaskan bagi mereka yang penggila film action sejati, namun akan sedikit traumatis bagi para penonton casual. Film ini pun berdurasi sangat pendek, hanya sekitar 1 jam 15 menit, cerita dibuat padat dan tidak bertele-tele which is good untuk genre film seperti ini. At the end this is a great comeback from Stallone and his Rambo franchise, superb action sequence, 4 stars for this movie.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda