Tenario's Gospel

Selasa, 24 Februari 2009

Char Kwetiouw 101

















Subjek yang akan kita bahas hari ini adalah salah satu dari my all time favorite food, The Great Char Kwetiouw!!!! Atau yang lebih familiar dengan sebutan kwetiau goreng. Kalo ada seseorang di antara kalian yang sedang ngebaca note ini dan ngerasa yang akan gue omongin adalah kwetiau goreng tek-tek atau kwetiau goreng-kwetiau goreng palsu seperti yang disajikan di Solaria, BMK, dan restoran-restoran nasional serupa lainnya, well my pity on you.

Membandingkan kwetiau goreng yang genuine dengan bikinan abang tek-tek ataupun chef-chef di restoran-restoran nasional lainnya itu layaknya ngebandingin evian ma air comberan, ya bahan utamanya sih sama tapi kualitasnya sih jauuuuuuuhhhhhhhhhh!!! Ciri-ciri dari sebuah kwetiau goreng yang genuine adalah (kalo kebetulan ada abang tek-tek ataupun chef-chef yang ngebaca ni notes, hal ini tolong dicatet bener-bener) KECAP MANIS BUKAN BUMBU UTAMA!!!

Kalau pengen ngerasain kwetiau goreng yang sesungguhnya, silakan Anda mengunjungi daerah-daerah yang merupakan “Chinatown” nya Jakarta seperti Muara Karang, Mangga Besar, Jelambar, dan sekitarnya hehehehe. Tapi bagi elo-elo yang muslim, kayaknya agak sulit berwisata kuliner di daerah ini, karena rata-rata mereka memakai minyak babi dalam proses memasaknya (sebenarnya ini juga salah satu secret ingredient yang telah menjadi rahasia umum he3). Tapi tenang jangan keburu putus asa dulu, masih ada kok restoran-restoran di mal-mal yang menyediakan menu kwetiau goreng yang cukup OK, seperti di Eaton misalnya.

Oke balik ke subjek utama, char kwetiouw pada dasarnya dibagi menjadi 3 gorengan utama. 1 namanya Pek Char (alias goreng polos) jadi ini pure cuma berbekal minyak goreng, kwetiau, cai sim, toge, sama bawang putih. Sederhana memang, tapi di tangan yang jago, hidangan ini bisa menjadi sarapan yang super nikmat, biasanya hidangan ini ditemani oleh pek char mie gede.

Yang ke-2 namanya Char Nui (alias goreng telur), bisa ditebak dari namanya ya ini sang kwetiau digoreng bersama telur, kalo yang masih abal-abal biasanya pake telur ayam, nah kalo yang professional biasanya pake telur bebek.

Nah yang ke-3 adalah Char Liau (goreng isi) nah isinya ini bisa macem-macem nih, mulai dari seafood, ayam, sapi, babi, lap chiong (sosis cina), bak kien, baso, dan lain-lain lah, terserah selera dan kebiasaan si kokinya aja. N kalo elo beruntung, di beberapa tempat ada yang menyajikan cemilan gratis berupa Bak Yu Phok alias minyak babi goreng, rasanya krenyes-krenyes bikin nagih gitu deh hehehehehe.

Nah kadang-kadang kalau ada yang pernah makan kwetiau goreng singapur, pasti sempat takjub liat bentuk kwetiaunya yang tidak begitu lazim, alias jauh lebih lebar dari kwetiau pada umumnya, nah itu memang ciri khasnya mereka. Kalau di sini biasanya bahan kwetiau yang seperti itu akan kita jumpai pada makanan yang namanya Ching Cong Fan, sejenis kwetiau yang lebar-lebar lalu saat penyajiannya digunting-gunting terus ditaburi wijen dan bawang goreng, plus kecap asin, dan sambel, hmmmm yummy!!!

Setelah bertualang begitu lama di dunia penggorengan kwetiau, akhirnya dengan sok taunya gue bisa berpendapat dan memberikan summary bahwa ciri-ciri kwetiau goreng yang laziss adalah:

1. Digorengnya dengan menggunakan arang
2. Kwetiaunya udah dipisah-pisahin jadi enggak tebel nempel-nempel
3. KECAP MANISNYA DIKITTTT AJA
4. Hasil gorengannya kering, tidak basah dan berminyak
5. Telurnya adalah telur bebek

Nah terlepas dari itu mah urusannya udah bakat si tukang masaknya hehehehehehe…=)

Label:

1 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda